Research
Peran Ganda Genistein dalam Kesehatan Wanita: Tinjauan Komprehensif

Apakah Anda mencari cara alami untuk meningkatkan kesehatan wanita? Genistein, senyawa yang ditemukan dalam tanaman tertentu, bisa menjadi solusinya. Dengan efek estrogenik dan sifat antioksidannya, genistein menawarkan manfaat potensial untuk berbagai masalah kesehatan. Artikel ini akan memberikan tinjauan komprehensif tentang peran ganda genistein dalam kesehatan wanita, mulai dari efek biologisnya hingga opsi terapeutik klinis. Siap untuk menemukan dampak potensial genistein terhadap kesejahteraan wanita?

Poin Penting

  • Genistein adalah senyawa alami yang ditemukan dalam kacang-kacangan seperti kedelai dan berfungsi seperti estrogen dalam tubuh. Ini dapat membantu dengan menopause, kesehatan tulang, dan keseimbangan hormonal.
  • Senyawa ini telah terbukti memiliki efek antioksidan, anti-kanker, anti-inflamasi, dan antibakteri. Sifat-sifat ini bisa membuatnya berguna untuk melawan penyakit seperti kanker payudara dan diabetes.
  • Dosis tinggi genistein dapat berbahaya, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen. Penelitian tentang keamanan genistein dan efek penuhnya pada kesehatan wanita masih berlangsung.

Keberadaan Alami

Genistein berasal dari tanaman, terutama kacang-kacangan seperti kedelai. Tanaman ini membuat genistein sebagai pertahanan dan untuk menyaring sinar UV. Manusia mendapatkan genistein dengan mengonsumsi tanaman ini. Wanita di seluruh dunia memiliki jumlah yang berbeda-beda dalam tubuh mereka.

Ini tergantung pada apa yang mereka makan.

Senyawa ini adalah jenis fitoestrogen, yang mirip dengan estrogen yang diproduksi oleh tubuh kita. Ini juga terdapat dalam banyak suplemen diet untuk kesehatan wanita. Karena berfungsi seperti estrogen, genistein dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh.

Tingkat di Berbagai Populasi

Konsentrasi genistein bervariasi secara luas di berbagai populasi karena kebiasaan diet dan tingkat asupan fitoestrogen. Tabel di bawah ini merangkum tingkat genistein di berbagai kelompok:

PopulasiKebiasaan DietTingkat Genistein
Populasi AsiaAsupan produk kedelai yang tinggiKonsentrasi genistein lebih tinggi
Populasi BaratAsupan produk kedelai yang lebih rendahKonsentrasi genistein lebih rendah
Vegan dan VegetarianAsupan kacang-kacangan dan kedelai yang bervariasiTingkat genistein sedang hingga tinggi tergantung pada konsumsi kedelai
Wanita Pasca MenopauseKemungkinan peningkatan konsumsi kedelai untuk manfaat kesehatanTingkat bervariasi, seringkali lebih tinggi karena pilihan diet yang ditargetkan
Orang dengan Kondisi KesehatanMungkin termasuk kedelai sebagai bagian dari diet terapeutikTingkat dapat meningkat pada mereka yang secara aktif mengonsumsi kedelai untuk tujuan kesehatan

Diet memainkan peran penting dalam menentukan tingkat genistein dalam tubuh, dengan konsumsi kedelai sebagai faktor utama. Karena genistein adalah fitoestrogen, prevalensinya jauh lebih tinggi dalam diet yang kaya kedelai dan kacang-kacangan lainnya. Populasi ini sering kali merasakan manfaat kesehatan yang terkait, termasuk peran potensial dalam pencegahan kanker dan kesehatan kardiovaskular. Namun, individu harus memperhatikan potensi toksisitas genistein dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengubah diet mereka secara signifikan.

Metabolisme dan Metabolit

Genistein, fitoestrogen yang ditemukan dalam tanaman legum, menjalani berbagai proses metabolisme dalam tubuh manusia. Setelah dikonsumsi, genistein dimetabolisme terutama di hati melalui jalur glukuronidasi dan sulfatasi.

Ini menghasilkan pembentukan metabolit terkonjugasi seperti genistein-7-O-glukuronida dan genistein-4'-O-sulfat yang kemudian diekskresikan melalui urin, memainkan peran penting dalam membersihkan senyawa dari tubuh.

Metabolisme genistein juga menghasilkan metabolit aktif secara biologis seperti 5-hidroksi-equol. Sekitar 30-50% individu memiliki mikrobiota usus yang mampu mengubah daidzein (prekursor genistein) menjadi equol, metabolit dengan aktivitas estrogenik.

Efek Estrogenik

Genistein, fitoestrogen isoflavon, menunjukkan efek estrogenik karena kesamaan strukturnya dengan estrogen endogen. Senyawa ini dapat mengikat reseptor estrogen dan memodulasi ekspresi gen, yang dapat mempengaruhi regulasi hormon selama menopause dan berdampak pada penyakit seperti kanker payudara.

Penelitian menunjukkan bahwa sifat estrogenik genistein dapat berkontribusi pada keseimbangan hormonal, mengurangi gejala menopause dan mendukung kesehatan tulang pada wanita. Selain itu, efek ini menjadikan genistein kandidat yang menjanjikan untuk opsi terapeutik yang menargetkan ketidakseimbangan hormonal dalam kesehatan wanita.

Peran genistein sebagai modulator reseptor estrogen selektif juga menawarkan kemungkinan untuk mengelola kondisi terkait hormon sambil mempengaruhi ekspresi gen yang terlibat dalam fungsi tiroid.

Struktur Kimia dan Bioavailabilitas

Genistein, fitoestrogen yang diklasifikasikan sebagai isoflavon, memiliki struktur kimia yang unik dengan ikatan ganda antara posisi dua dan tiga dalam kerangka karbonnya. Selain itu, ia mengandung kelompok oksigen di posisi empat cincin C, yang berkontribusi pada aktivitas biologis dan efek estrogeniknya.

Senyawa ini terutama diperoleh dari tanaman legum dan metabolit sekunder tanaman, memainkan peran penting dalam penyaringan UV dan mekanisme pertahanan tanaman. Mengenai bioavailabilitas, keberadaan genistein dalam tubuh setelah konsumsi menyoroti potensi perannya dalam kesehatan wanita dan pencegahan penyakit karena kemampuannya untuk memberikan efek menguntungkan pada kesehatan kardiovaskular dan pengurangan peradangan.

Bioavailabilitas genistein memainkan peran penting dalam menentukan sejauh mana efek menguntungkan pada kesehatan wanita. Struktur kimianya yang khas mempengaruhi interaksinya dalam tubuh, berkontribusi pada aplikasi terapeutik potensial untuk berbagai kondisi kesehatan yang mempengaruhi wanita.

Efek Biologis dan Mekanisme

Genistein telah ditemukan memiliki berbagai efek biologis, termasuk sifat antioksidan, anti-kanker, anti-inflamasi, dan antibakteri, menjadikannya pilihan terapeutik potensial untuk kesehatan wanita.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang berbagai mekanisme genistein dan dampaknya pada kesehatan wanita, teruslah membaca tinjauan komprehensif ini.

Temuan in vivo dan in vitro

Dalam studi hewan, genistein telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, khususnya dalam model kanker payudara dan ovarium. Temuan ini menunjukkan potensinya sebagai penghambat angiogenesis alami yang menjanjikan dalam terapi kanker.

Selain itu, genistein telah terbukti memodulasi ekspresi gen terkait peradangan, berkontribusi pada sifat anti-inflamasinya. Selain itu, eksperimen in vitro telah mengungkapkan bahwa genistein menunjukkan efek antioksidan dengan menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan akibat stres oksidatif, yang mungkin memainkan peran penting dalam melawan berbagai penyakit.

Lebih jauh lagi, penelitian telah menunjukkan bahwa genistein dapat mempengaruhi tingkat estrogen melalui aktivitas fitoestrogenik baik in vivo maupun in vitro. Ini menunjukkan potensinya untuk regulasi hormon selama menopause dan kondisi kesehatan reproduksi lainnya.

Efek Antioksidan

Genistein menunjukkan efek antioksidan yang kuat, memainkan peran penting dalam melawan stres oksidatif. Kemampuannya untuk menetralkan radikal bebas membantu melindungi sel dari kerusakan dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan kondisi kardiovaskular.

Selain itu, sifat antioksidan genistein berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan dan fungsi seluler secara keseluruhan, menyoroti potensinya sebagai komponen penting dalam mempromosikan kesehatan wanita.

Lebih jauh lagi, efek antioksidan genistein yang mengesankan melampaui menetralkan radikal bebas; mereka juga mendukung mekanisme pertahanan alami tubuh terhadap peradangan dan penuaan.

Tindakan multifaset ini menekankan pentingnya genistein dalam berpotensi mengurangi penyakit terkait usia dan kondisi peradangan yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan wanita.

Sifat Anti-kanker

Genistein menunjukkan sifat anti-kanker, menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis pada berbagai jenis sel kanker. Kemampuannya untuk memodulasi ekspresi gen dan mengganggu jalur sinyal yang penting untuk perkembangan kanker menjadikannya senyawa yang menjanjikan untuk pencegahan dan pengobatan kanker.

Penelitian telah menunjukkan bahwa genistein dapat berdampak khusus pada kesehatan wanita dengan menargetkan kanker payudara dan ovarium, menghadirkan potensi terapi berbasis genistein dalam melawan penyakit ini secara efektif.

Selain itu, sifat flavonoidnya memberikan efek antioksidan, yang semakin berkontribusi pada sifat anti-kankernya dengan mengurangi stres oksidatif, yang sering terlibat dalam perkembangan kanker.

Efek Anti-inflamasi

Genistein menunjukkan sifat anti-inflamasi yang kuat, yang memainkan peran penting dalam kesehatan wanita. Studi telah menunjukkan bahwa genistein dapat secara efektif mengurangi peradangan dengan menghambat jalur dan mediator inflamasi kunci.

Kemampuannya untuk memodulasi produksi molekul pro-inflamasi menjadikannya pilihan yang menjanjikan untuk mengelola kondisi inflamasi yang umum terjadi dalam kesehatan wanita, seperti endometriosis dan leiomioma uterus.

Lebih jauh lagi, efek anti-inflamasi genistein berkontribusi pada potensinya dalam mencegah penyakit inflamasi kronis, sehingga menyoroti signifikansinya sebagai obat alami untuk mengatasi masalah kesehatan terkait peradangan pada wanita.

Karakteristik anti-inflamasi genistein memberikan peluang untuk mengembangkan terapi yang ditargetkan untuk mengatasi gangguan terkait peradangan yang umum dalam kesehatan wanita. Senyawa ini melakukan efek ini dengan menargetkan jalur sinyal seluler tertentu yang terlibat dalam regulasi peradangan, menawarkan manfaat potensial untuk kondisi seperti kanker serviks dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Efek Antibakteri dan Antiviral

Genistein menunjukkan sifat antibakteri yang kuat, menghambat pertumbuhan bakteri tertentu seperti E. coli dan Staphylococcus aureus. Selain itu, ia juga menunjukkan efek antiviral dengan menghambat replikasi virus seperti virus herpes simpleks (HSV) dan virus hepatitis B (HBV).

Temuan signifikan ini menyoroti potensi genistein dalam melawan infeksi bakteri dan penyakit virus, menjadikannya kandidat yang menjanjikan untuk mengatasi masalah kesehatan terkait mikroba dalam kesejahteraan wanita.

Penelitian yang sedang berlangsung bertujuan untuk lebih mengungkap mekanisme tepat di balik efek antibakteri dan antiviral genistein, membuka jalan untuk aplikasi potensial dalam strategi pengobatan dan pencegahan.

Dalam berbagai studi, genistein telah menunjukkan kemampuannya untuk melawan strain bakteri termasuk yang resisten terhadap antibiotik melalui mekanisme yang berbeda, menunjukkan dampaknya yang luas pada patogen mikroba.

Selain itu, sifat antiviralnya menunjukkan janji dalam membatasi propagasi virus dalam sel, menawarkan jalur baru untuk mengembangkan intervensi terhadap infeksi virus yang menantang yang mempengaruhi kesehatan wanita.

Efek pada Diabetes dan Metabolisme Lipid

Genistein telah menunjukkan potensi dalam mempengaruhi diabetes dan metabolisme lipid. Studi menunjukkan bahwa genistein dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang bermanfaat bagi individu dengan diabetes atau yang berisiko mengembangkan kondisi tersebut.

Selain itu, genistein tampaknya memiliki dampak positif pada metabolisme lipid dengan mengurangi tingkat kolesterol dan mendorong profil lipid yang sehat, yang berpotensi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular pada wanita.

Efek ini menyoroti peran menjanjikan genistein dalam mengelola diabetes dan meningkatkan keseimbangan lipid.

Genistein dan Kesehatan Wanita

Jelajahi dampak genistein pada kesehatan wanita, termasuk efeknya pada penyakit seperti obesitas, kanker payudara, leiomioma uterus, endometriosis, dan sindrom ovarium polikistik.

Pahami perannya dalam regulasi hormon selama menopause dan potensinya sebagai opsi terapeutik klinis.

Dampak pada Penyakit seperti Obesitas, Kanker Payudara, Leiomioma Uterus, Endometriosis, Kanker Endometrium, Sindrom Ovarium Polikistik, dan Kanker Serviks

Genistein telah diteliti untuk dampaknya pada berbagai penyakit yang memengaruhi kesehatan wanita.

  1. Genistein menunjukkan potensi dalam mengurangi obesitas dengan mempengaruhi diferensiasi adiposit dan metabolisme lipid.
  2. Dalam studi, genistein telah menunjukkan sifat anti-kanker, khususnya terkait dengan kanker payudara, melalui kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan sel tumor dan menginduksi apoptosis.
  3. Penelitian menunjukkan bahwa genistein dapat berperan dalam mengelola leiomioma uterus dengan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel leiomioma.
  4. Penelitian tentang endometriosis telah menunjukkan bahwa genistein dapat memiliki efek pelindung dengan memodulasi jalur inflamasi dan ketidakseimbangan hormonal yang terkait dengan kondisi tersebut.
  5. Studi telah menunjukkan bahwa genistein mungkin memiliki peran pencegahan dalam kanker endometrium dengan mempengaruhi proliferasi sel dan jalur apoptosis.
  6. Manfaat potensial genistein dalam sindrom ovarium polikistik melibatkan regulasi sensitivity insulin dan fungsi ovarium.
  7. Penelitian menunjukkan bahwa genistein dapat memiliki efek pencegahan pada kanker serviks melalui pengaruhnya pada regulasi siklus sel dan mekanisme apoptosis.

Efek pada Regulasi Hormon Selama Menopause

Genistein, sebagai fitoestrogen, dapat berperan dalam regulasi hormon selama menopause. Studi menunjukkan bahwa ia dapat memberikan bantuan untuk beberapa gejala menopause karena efek mirip estrogennya, yang berpotensi meredakan hot flashes dan mendukung kesehatan tulang.

Selain itu, genistein telah menunjukkan potensi dalam menyeimbangkan fluktuasi hormonal yang umum dialami selama menopause dan dapat berkontribusi pada pengelolaan perubahan fisiologis terkait.

Kemampuannya untuk berinteraksi dengan reseptor estrogen menunjukkan kemungkinan peran dalam mengatasi ketidakseimbangan yang terkait dengan kadar hormon menopause, menyoroti relevansinya untuk kesehatan wanita selama fase transisi ini.

Opsi Terapeutik Klinis

Opsi terapeutik klinis untuk memanfaatkan genistein dalam kesehatan wanita termasuk menjelajahi potensinya sebagai alternatif alami untuk terapi penggantian hormon selama menopause, terutama untuk mengelola gejala seperti hot flashes dan kekeringan vagina.

Penelitian menunjukkan bahwa genistein dapat menawarkan manfaat dalam mencegah osteoporosis dengan mempromosikan kesehatan tulang, menjadikannya pilihan yang menjanjikan bagi wanita yang berisiko terhadap kondisi ini.

Selain itu, sifat anti-inflamasi genistein menjadikannya kandidat untuk mengelola kondisi seperti endometriosis dan leiomioma uterus. Ini menunjukkan potensi penggunaannya dalam mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terkait dengan kondisi ini, menawarkan pendekatan non-farmakologis untuk pengelolaan gejala.

Aspek Keamanan dan Toksikologi

Peran genistein dalam karsinogenesis dan potensi toksisitas akan dibahas, bersama dengan tindakan pencegahan, peringatan, dan studi toksikologi yang relevan.

Peran dalam Karsinogenesis dan Potensi Toksisitas

Genistein memainkan peran signifikan dalam karsinogenesis karena potensi pengaruhnya pada perkembangan kanker, khususnya terkait dengan kanker payudara dan ovarium. Studi telah mengeksplorasi kemampuan genistein untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumor, menunjukkan potensinya sebagai senyawa alami untuk pencegahan dan pengobatan kanker.

Lebih jauh lagi, dampak genistein pada jalur sinyal estrogen menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatannya dalam kanker terkait hormon dan menekankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang peran ganda dalam kesehatan wanita.

Potensi toksisitas genistein sedang diteliti karena ketersediaan suplemen dan tren konsumsi yang sedang berlangsung. Meskipun genistein menunjukkan manfaat kesehatan yang menjanjikan pada dosis tertentu, asupan berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti ketidakseimbangan hormonal atau gangguan efektivitas obat.

Tindakan Pencegahan dan Peringatan

Sebelum menggunakan suplemen genistein, konsultasikan dengan profesional kesehatan, terutama jika Anda hamil, menyusui, atau memiliki kondisi terkait hormon. Waspadai potensi interaksi dengan obat-obatan karena sifat mirip estrogen genistein.

Perhatikan kemungkinan reaksi alergi dan berhati-hatilah dengan dosis tinggi karena dapat menyebabkan efek samping. Penting untuk tetap terinformasi tentang kualitas dan sumber suplemen genistein karena kontaminasi dapat terjadi selama produksi.

Pastikan keamanan dengan memeriksa potensi efek samping, memahami interaksi obat, dan memverifikasi keaslian suplemen genistein sebelum digunakan. Waspadai kemungkinan reaksi alergi saat mengonsumsi suplemen ini dan pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk saran yang dipersonalisasi.

Studi Toksikologi

Genistein telah menjadi subjek studi toksikologi untuk mengevaluasi keamanannya untuk konsumsi manusia. Studi-studi ini telah fokus pada potensi efek karsinogenik dan toksisitas. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun genistein mungkin memiliki efek kesehatan yang bermanfaat, ada juga kebutuhan untuk berhati-hati karena potensi perannya dalam karsinogenesis dan toksisitas.

Lebih jauh lagi, metabolisme senyawa dan interaksinya dengan obat-obatan lain adalah area penting untuk dipertimbangkan dalam penilaian toksikologi.

Selain itu, suplemen genistein yang tersedia di pasar harus digunakan dengan hati-hati, karena dapat memiliki interaksi dengan obat-obatan tertentu. Temuan dari studi-studi ini menekankan pentingnya memahami potensi risiko yang terkait dengan konsumsi genistein dan menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk sepenuhnya memahami dampaknya pada kesehatan wanita.

Perspektif Masa Depan dan Kesimpulan

Penelitian di masa depan tentang efek genistein pada kesehatan wanita dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang aplikasi terapeutik potensialnya, sehingga penting bagi individu untuk tetap diperbarui tentang temuan terbaru di bidang ini.

Baca lebih lanjut tentang tinjauan komprehensif genistein dan peran gandanya dalam kesehatan wanita untuk lebih memahami dampak dan manfaat potensialnya.

Potensi untuk Penelitian Lebih Lanjut

Studi yang memeriksa efek jangka panjang dari konsumsi genistein pada kesehatan wanita, khususnya dampaknya pada regulasi hormon dan gejala menopause, sangat penting. Menyelidiki interaksi genistein dengan obat-obatan lain yang umum digunakan oleh wanita sangat penting untuk menilai potensi interaksi obat dan masalah keamanan.

Selain itu, penelitian yang fokus pada dosis optimal dan durasi suplementasi genistein untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti pencegahan kanker payudara atau pengelolaan sindrom ovarium polikistik, diperlukan untuk memberikan panduan klinis yang jelas untuk penggunaannya.

Memahami mekanisme molekuler yang mendasari peran ganda genistein dalam kesehatan wanita akan berkontribusi pada pengembangan intervensi terapeutik yang lebih terarah. Selain itu, menjelajahi sistem pengiriman baru untuk meningkatkan bioavailabilitas dan efektivitas genistein dalam mengatasi masalah kesehatan wanita adalah jalur penting untuk penelitian lebih lanjut.

Manfaat dan Keterbatasan Secara Keseluruhan

Genistein menawarkan potensi manfaat untuk kesehatan wanita, termasuk perannya dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan mencegah osteoporosis. Sifat anti-inflamasinya juga menjadikannya kandidat yang menjanjikan untuk mengelola kondisi inflamasi.

Namun, suplemen genistein di pasar mungkin memiliki keterbatasan dan interaksi potensial dengan obat-obatan yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum digunakan. Senyawa ini juga sedang diteliti untuk dampaknya pada pencegahan dan pengobatan kanker, khususnya terkait dengan kanker payudara dan ovarium, tetapi penelitian yang sedang berlangsung sangat penting untuk sepenuhnya memahami manfaat dan risikonya.

Kesimpulannya, meskipun genistein menunjukkan janji dalam mempromosikan kesehatan wanita melalui berbagai efek biologis seperti sifat antioksidan dan regulasi hormon selama menopause, kehati-hatian harus diterapkan karena kemungkinan efek samping dan interaksi obat.

Kesimpulan tentang peran ganda genistein dalam kesehatan wanita.

Genistein memainkan peran ganda dalam kesehatan wanita, menunjukkan manfaat potensial untuk kondisi seperti penyakit kardiovaskular, pencegahan osteoporosis, dan pengurangan peradangan. Sifat fitoestrogeniknya menunjukkan dampak positif pada regulasi hormon selama menopause dan dapat menawarkan opsi terapeutik untuk masalah kesehatan wanita seperti kanker payudara dan kanker endometrium.

Efek antioksidan senyawa ini semakin meningkatkan potensinya untuk mengelola kondisi inflamasi dan mendukung kesejahteraan secara keseluruhan pada wanita.

Kesimpulannya, genistein menghadirkan prospek menjanjikan untuk meningkatkan kesehatan wanita dengan berpotensi berkontribusi pada pencegahan dan pengelolaan penyakit melalui berbagai efek biologisnya.

FAQ

1. Apa itu Genistein dan bagaimana ia mendukung kesehatan wanita?

Genistein adalah jenis Isoflavon yang ditemukan dalam produk kedelai dengan sifat fitoestrogen yang dapat membantu menyeimbangkan hormon pada wanita dan dapat mengurangi peradangan.

2. Dapatkah Genistein memiliki lebih dari satu peran dalam tubuh?

Ya, Genistein memiliki peran ganda; ia bekerja seperti estrogen untuk meningkatkan kesehatan wanita dan memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu melawan peradangan.

3. Apakah ada senyawa lain yang mirip dengan genistein?

Ya, genistein termasuk dalam kelompok yang disebut flavonoid yang mencakup banyak senyawa berbasis tanaman serupa dengan manfaat kesehatan.

4. Haruskah wanita memasukkan makanan kaya genistein dalam diet mereka?

Banyak ahli merekomendasikan bahwa memasukkan makanan tinggi genistein dapat bermanfaat bagi wanita sebagai bagian dari diet seimbang karena potensinya untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Reduce your speed of aging

Our product is a daily core supplement for longevity inspired by the most complete longevity protocol. Bryan Johnson has spent millions of dollars to maximize his longevity. He made this shake to positively influence biological markers, from energy levels to metabolism to cellular regeneration.

Related